Matematika dalam
Hatiku
''Rasa sayangku padamu
bagaikan bilangan positif
Tak memiliki ujung bak
lingkaran
Begitu besar bagai
bilangan berpangkat tak terhingga
Takkan terbagi-bagi
laksana bilangan pirma
Engkau begitu istimewa,
seistimewa bilangan kelipatan 9
Bila tak di sampingmu
ku merasa kosong
Tak menentu bagaikan
bilangan imajiner
Cintaku selalu tegak,
setegak garis singgung lingkaran terhadap jari-jarinnya
Akan selalu utuh,
seutuh bilangan bulat
Ku harap rasa sayangku
dan sayangmu bagaikan sisi bujur sangkar
Memiliki besar cinta
yang sama seperti sudut-sudut segitiga sama sisi
Tak berliku-liku bagai
metode sinus cosinus.''
Puisi Matematika
Ragaku terus berotasi
disini
tapi serasionalnya aku
ingin pergi
pergi dan takkan pernah
ku tengok lagi
karena perih terlanjur
mensubstitusi
di tempat ini hitam
mendominasi
di tempat ini kelam
mengeliminasi
bagai relasi tanpa
fungsi
bagai subgrup tak
berpenghuni
Tuhan,
sampai kapan aku dapat
bertahan
bertahan dari bilangan
hinaan
hingga merasa vektor
hidup ini nyaman
Tuhan,
bantu elemen temukan
himpunan
himpunan yang dapat
menghargai
hingga elemen dapat
tersenyum kembali
wahai penguasa hati
definisikan aku
keikhlasan
agar aku tahu cara
bersabar
mengharap setetes
linier kebahagian
atau teoremakan aku
kebencian
agar tak kenal fungsi
memaafkan
sampai titik stasioner
tinggi menjulang
sampai tak satupun
mereka kan ku kenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar